Pages

Bukan Hanya Sekedar "Lulus"

Well..
ada banyakkkkk sekali hal yang terjadi.
sebenernya aku pengen banyak cerita. Tapi....
Nanti dah ya abis UTS hahahaha

Aku tau tugas assesmen anak dan dewasa ku belum kelar.
Iya, mereka masih berprogress, bahkan masih berproses dalam pikiranku.

Tapi....
keinginan, doronganku untuk update jauhhhh lebih besar.

Iya, anggap saja ini salah satu coping stres yang berfokus pada emosi.
hahaaha

Tadi aku ketemu significant other untuk kasus subjek klien Dewasa-ku.

Nggak pernah kepikiran bakal bisa ngomong sama beliau. Itu..... hmphh ayah tiri subjek.

Aku menjalani peranku seperti biasa. Mewawancarai, konfirmasi.
Iyaaa..
di pertengahan sesi "curhat" itu..
aku tersadar..
sebelumnya aku mengerjakan tugas hanya karena "Gueh butuh lulus nih. Biar kelar aja udah ini tugas.."
Tapi, ketika kamu benar-benar bicara dari hati-ke hati.. Kamu jadi Baper!
Iya aku baper. Seperti ada yang "tersentuh" di dada ini.
Kesimpulan sementara yang aku dapat adalah "mereka benar-benar membutuhkan pertolongan".
Jadi.. pertemuan ini bukan hanya sekedar memenuhi tugas mata kuliahku. Pertemuan-pertemuan yang aku lakukan, bukan hanya sekedar membantuku agar lulus profesi. Tapi lebih dari itu...
Ada beberapa "jiwa" yang meminta pertolongan.
Benar-benar meminta pertolongan.

Saat itu kemudian aku teringat lirik suatu lagu "Bekerja bersama hati, kita ini insan bukan seekor sapi"
hehehee

Aku tau tugas-tugas kampus ini tidak sedikit. Aku tau prosesnya cukup banyak.
Aku tau tantangannya tidak akan sedikit. Aku tau belakangan aku kurang bersemangat dan kerjaannya tidur terus. #ups
Tapi...
lebih dari sekedar "memenuhi kriteria kelulusan", memenuhi "nilai", Profesi Psikologi ini benar-benar dibutuhkan!
kuliah ini...
bukan hanya kuliah yang memanjangkan title di belakangmu menjadi "S.Psi., M.Psi., Psikolog"
Lebih dari itu..

ini tentang "kemanusiaan".

Ketika ada beberapa orang di luar sana yang benar-benar meminta pertolonganmu.
hmphhh
iyaaa aku sering menerima klien konseling di Bali.
Tapi..
aku cukup "cuek" dengan masalah mereka.
dan kali ini berbeda.
seperti ada suatu "getaran" yang aku nggak tau apa.
seperti ada "energi" dalam diri yang..............
Hidup.

aku akan membantu mereka semampuku.
eitts bukan, bukan aku yang membantu mereka.
aku hanya menjadi perantara Tuhan dalam menunjukkan jalanNya. hehee

Iyaaa aku hanya bisa bersyukur. Karena sebenarnya aku nggak sengaja ketemu client dewasa ini.
iya, aku sempat ganti klien.
Di tengah semua lika-liku ini.
bolak balik Surabaya-Sidoarjo.

jujur aku sempat panik karena waktu nya mepet.

Tapi, aku sadar,..

Aku bisa sampai disini, semua karena izin Tuhan.

Aku mengantuk, aku lelah, itu karena aku merasa "aku yang bekerja", padahal, Tuhanlah yang sebenarnya bekerja.

Aku hanyalah perantara.

dan, sampai mana batas kemampuanku? Itu bukan urusanku.

Karena aku yakin, Tuhan pasti membuka jalan.


di tengah semua "kebingungan", "keresahan", "kegalauan",
aku tau itu semua terjadi karena "EGO".
iyaaa
aku ingin bekerja dengan benar.
aku ingin mengerjakan tugas sebaik2nya.
dan kemudian ketika pikiranku bekerja sangat ekstra, tubuhku lelah, akhirnya mengantuk.
aku tertekan.

hahaha.

EGO.

akhirnya aku sadar bahwa, salah itu tidak apa2. toh juga masih belajar kan?
kalo keliatan jelek di depan teman2?
ya sudah..
Setidaknya kamu tau kamu sudah berusaha sekuat yang kamu mampu.
Siapa kamu berhak menilai benar salah pekerjaanmu?
diselesaikan saja belum. hahahahah
Udah sok kayak dosen aja, "aduh kayaknya kurang ini, kurang itu".

Iya, aku sadar bahwa tugas2ku pun semua baiknya 50%, buruknya 50%.

Aku tau aku masih sering mengeluh.
kurang bersyukur.
hahaha
tapi aku sadar aku menerimanya. aku sadar aku mensyukuri sikap kurang bersyukurku sehingga aku sekarang bersyukur.

Kuliah S2 Profesi Psikologi bukan hanya sekedar lulus.
Iya, aku butuh lulus.
Tapi benar, ada banyak nilai-nilai "kemanusiaan" di dalam prosesnya.
Bagaimana interaksiku dengan teman-teman, bagaimana interaksi dengan dosen, bagaimana interaksi dengan klien, bagaimana interaksi dengan alam semesta.

Aku sadar dengan semua baik buruk yang aku miliki.
aku masih moody. aku kadang masih sensitif berlebihan. haha
Tapi aku sadar aku punya prinsip, ilmu, pengabdian, yang dapat aku pergunakan untuk mengimbangi "unstable mood" yang aku punya.

Aku tidak perlu berusaha tampil baik, dalam diriku memang ada baik.
Aku tidak perlu risau tampil buruk, dalam diriku memang ada buruk.

Terlepas dari semua pujian ataupun hinaan.

Aku bersyukur.
Aku menerima diriku apa adanya.

Aku menikmati semua "lelah",
aku menikmati semua "peran".

Terima kasih untuk semua Tuhan.

Terima kasih masih mengizinkanku menjadi perantaraMu.
dalam menjalani peran sebagai "konselor".
dalam menjalani peran sebagai "Mahasiswa Magister Psikologi Profesi-Klinis".

:)



iya Tuhan iya..

aku akan menjadi perantaraMu, tidak hanya menggunakan "Logika", tapi juga bekerja bersama "Hati".

:)

btw, sekarang aku pakai kacamata.
awalnya sempat sedih karena tau mataku minus 0.75.
Tapi sekarang aku bersyukur, karena "setidaknya masih 0.75"
wajahku masih imut kok dengan kacamata :)
hahahaha





see you in next post.

Salam,
Calon Psikolog (Klinis) Kece

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com