Pages

Berproses Bersama

Hai all,
It's me Sathya.

Aku menjalani kuliah perdana dengan mata terbuka. Meskipun masih terasa lelah, tapi au masih dpaat mengikuti kuliah perdana yang berisi pengantar dengan mata yang terbuka.
Aku lihat teman-teman mengantuk. Bahkan ada yang mengirim pesan di group kelas "Buka kelopak mata kalian"
hahaha
Aku sangat bersyukur punya dosen yang sangat luar biasa.
Maksudku, menurut pengamatanku, beliau benar-benar mengaplikasikan ilmu psikologinya.
Psikolog berpengalaman.
Awalnya aku cemas, takut, aku tak tau apa yang akan aku kerjakan 1 semester ini, sukses kah aku mengambil subject dll. Tapi, setelah mendapat kuliah pengantar dari Dosenku ini, aku jadi tersadar.
energi Dosen ini seolah berkata "Tenanglah, kita berproses bersama",
Sama sekali tidak ada ancaman, tidak ada energi "atasan-bawahan", energinya seolah-olah berkata "Tenanglah, semua pasti terlewati"
seolah-olah ada ajakan untuk "Mengalirlah. Pasti akan ada jalan. Tujuan kita mulia, ya kalau belum bisa meningkatkan kesejahteraan hidup klien, setidaknya kita dapat menurunkan distress nya" :)
Uhh adem hati aing.
Mendadak aku rileks.
Apa yang dosenku itu benar. disini aku masih belajar. Oleh karena aku butuh ilmu dan pengalaman, aku berproses.
Kuliah S2 ini entah kenapa menurutku beda ketika kuliah s1.
di kuliah S2 ini aku gak berasa kuliah. Tapi berasa workshop. Pelatihan.
dari cara dosen menjelaskan sampe tugas dll.
Pendampingan workshop "sampe bisa".
Aku bersyukur banget.

Pada kuliah perdana itu dijelaskan mengenai apa yang kira-kira akan kita kerjakan 6 bulan ke depan.
Banyak pertanyaan dalam diriku, seperti "Sanggupkah aku? Mampukah aku? Ketemu gak client ya? Mana blum punya banyak channel, belum punya banyak relasi di Surabaya"
Tetapi masa iya mau kalah sebelum perang?
Duuhhh gausah kebanyakan mikir. wkwkwkwk

Tuhan sudah membuka jalanku untuk kuliah di psikologi klinis.
Aku yakin Tuhan pasti mempunyai rencana-rencana yang memang tidak perlu aku pikirkan.
Biarlah itu rencana Tuhan.
Iya, karena ekspektasi bisa sangat berbeda dengan realita.
contoh nyatanya ketika kuliah perdana, di jadwal yang di kirim via WA tertulis dari jam 13.00-18.00, tapi di web e-learning 13.00-14.40. Dengan dosen pengampu yang berbeda Nama.
DAAANN kenyataannya, kelas dimulai pukul 13.20, dan berakhir pukul 14.50.
Betapa di luar ekspektasi. Karena ekspektasiku aku bakal kuliah sampe sore banget. hahaha
Terkadang menyiapkan mental untuk sesuatu yang belum terjadi itu memang tidak berguna. wkwkwkw
ekpektasi dan realita yang berbeda, membuatku sadar bahwa memang "menikmati hari ini" saat ini, detik ini, adalah yang terbaik.
Memori tentang masa lalu, harapan tentang masa depan pasti akan terus berdatangan, tapi sekarang bagaimana kita dapat mengontrolnya, kita mengendalikannya. Tetap Stay dalam realita "saat ini".

Aku baca kembali motivation letterku kenapa ketika mendaftar kuliah, aku teringat kembali dengan motivasiku kuliah. Aku print, aku kaitkan di sterofoam dindingku. Kalau motivasiku kendor lagi.

Iya, aku butuh ilmu, aku butuh wewenang.

Siapkah aku? Hahaha
Siap tidak siap, jalani saja.

Terlepas dari semua hasil baik atau buruk.
Lepaskan penilaian.
menjalani semua dengan usaha tapi juga dengan keikhlasan.

Berpikir simple aja.
Ngantuk ya tidur, Laper ya makan.
Musti ngerjain tugas? ya tinggal di kerjaain.

Mari kita berproses bersama.

Pantaskan diri, mendapatkan yang pantas :)


Salam,
Sathya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com